Kamis, 02 Juli 2015

Liburan di Bali, Ini Dia Foto-foto Perjalanan Enrique

Liburan di Bali, Ini Dia Foto-foto Perjalanan Enrique


Bola.net - Luis Enrique menghabiskan liburan musim panas bersama keluarganya, yang terdiri dari sang istri, Elena, dan ketiga anak mereka, Fred, Sira, dan Xena.

Pelatih Barcelona asal Spanyol tersebut memilih destinasi yang jauh dari hingar bingar pemilihan presiden Blaugrana, yakni di Indonesia, tepatnya Bali.

Beberapa orang yang kebetulan bertemu dengan bos Blaugrana tersebut di pulau Dewata lantas membagi foto-foto mereka di akun media sosial Twitter. Terlihat Enrique sempat memberikan tanda tangan di restoran Cuca.

Sebelumnya, pada 28 Juni, Enrique juga sempat mengunggah foto pemandangan di UIuwatu.










Martunis Sudah Diperkenalkan Sporting Lisbon



 Martunis Sudah Diperkenalkan Sporting Lisbon

Bola.net - Setelah melalui perjalanan panjang dari Indonesia ke Portugal, kini anak angkat Cristiano Ronaldo, Martunis, benar-benar telah sampai di klub dimana sang mega bintang Real Madrid tersebut berasal, Sporting Lisbon. Martunis pun secara terhormat diperkenalkan dalam acara Gala Honorary Sporting, Rabu (01/7) kemarin.

Acara itu sendiri merupakan pengenalan secara resmi skuad serta jersey terbaru klub. Dilansir harian ternama Portugal, A Bola, dalam acara tersebut, terlihat pemuda asli Aceh itu mengenakan jersey home Sporting Lisbon.

Martunis memang menjadi sorotan di negara Portugal setelah dirinya mendapat kunjungan dari Ronaldo tepat setelah bencana Tsunami yang menimpa kota Aceh pada tahun 2004 silam. Dirinya yang saat itu masih berusia 8 tahun kemudian diangkat sebagai anak oleh pemain tim nasional Portugal itu.

Sebelumnya, ia bermimpi untuk menjadi seorang pesepakbola profesional. Mengetahui hal itu, Sportinguistas mencoba untuk membantunya meraih mimpi tersebut dengan mengundangnya ke Portugal dan belajar segala hal tentang sepakbola di tempat sang ayah angkat pertama kali menimba ilmu.

Pria kelahiran 1997 tersebut juga sempat ikut dalam seleksi sekolah sepakbola Real Madrid yang terletak di Banda Aceh.(abola/yp)

Jumat, 26 Juni 2015

Gary Bule Inggris ini Merasa Hidupnya Lebih Terarah Setelah Jadi Mualaf

Gary Bule Inggris ini Merasa Hidupnya Lebih Terarah Setelah Jadi Mualaf 
Detik.com
- Mualaf asal Inggris Gary Williams  (33) merasa hidupnya lebih terarah setelah memeluk Islam. Alquran dan Hadis menjadi pedoman bagaimana dia menjalani kehidupan.

"Saya merasa hidup lebih terarah setelah masuk Islam. Banyak hal di sana yang diatur secara detail yang tidak ada di agama mana pun," kata Gary saat berbincang dengan detikcom di Masjid Al-Jaufar Yasfi, Jl Raya Kampung Sawah, Bekasi, Minggu (21/6/2015).

Aturan-aturan itu misalnya tentang kewajiban muslim untuk salat 5 waktu, puasa, zakat, kurban dan semuanya. Bahkan sampai makanan juga diatur apa yang boleh dan tak boleh dimakan.

"Di Islam tidak boleh minum-minuman keras dan makan babi," ucapnya.

Gary yang mempelajari Alquran merasa tertampar ternyata di sana diceritakan hal-hal yang manusia tidak tahu. Membaca Alquran seperti melihat jendela tentang hal-hal yang menakjubkan seperti cerita peredaran Bumi dan penciptaan manusia.

"Di dalam Alquran itu dijelaskan bagaimana peredaran Bumi, bagaimana manusia diciptakan secara rinci. Di dalam kitab suci mana pun itu tidak ada yang menjelaskan serinci itu. Ternyata Alquran indah sekali," ucapnya.

Selain Alquran dia yang sudah pernah ke Makkah itu juga merasa takjub dengan jutaan umat muslim yang satu komando, semuanya kompak dalam salat. Saat berdiri, rukuk dan sujud semuanya sama, satu gerakan. Gary juga merasa Allah sangat baik kepadanya karena dia sudah diundang ke rumah Allah meskipun baru menjadi mualaf.

"Waktu saya takbir dan keliling Ka'bah saya sampai mau menangis, begitu besarnya kuasa Allah sampai semua orang tunduk. Saya merasa tidak layak ada di situ karena baru menjadi muslim tapi Allah sudah panggil saya ke rumahNya," kata pria yang umrah tahun 2011 itu tanpa biaya apapun. Gary diberangkatkan umrah oleh teman sekampungnya Abdullah Hud yang menetap lama di Arab Saudi.
(nwk/nrl)

Risma dan Ridwan Kamil Jadi Pesaing Terberat Ahok di Pilgub 2017

Risma dan Ridwan Kamil Jadi Pesaing Terberat Ahok di Pilgub 2017 Detik.com
Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menjadi tokoh potensial untuk memimpin DKI Jakarta. Dari hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB), Risma dan Kang Emil punya tingkat keterpilihan (elektabilitas) tinggi yang menjadi saingan terdekat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Sampai saat ini hanya ada tiga tokoh yang layak bertarung di Pilgub DKI 2017 yaitu Ahok, Tri Rismaharani dan Ridwan Kamil," ujar peneliti senior PDB, Agus Herta Sumarto dalam paparan hasil survei bertajuk "Tiga Pendekar Siap Merebut Jakarta di Pilgub DKI 2017" di Apartemen Park Royal Jl Gatot Subroto, Jaksel, Jumat (26/6/2015).

Dalam survei dengan metode wawancara melalu telepon dengan 422 responden, elektabilitas Ahok mencapai 35,8 persen, Risma (18,5 persen) dan Ridwan Kamil (11,6 persen),

Menurut Agus, Ahok merupakan sosok yang belum terkalahkan, karena tingkat popularitas dan akseptabilitasnya paling tingg yakni 99,3 persen dan 77,5 persen dari seluruh responden.

Dari hasil survei tanggal 26 Mei- 1 Juni 2015, dipaparkan pemilih Ahok di antaranya dari kategori tingkat pendidikan yakni sebanyak 47,7 persen responden memiliki tingkat pendidikan sarjana dan di atasnya. Sedangkan pemilih Ahok berdasarkan tingkat ekonomi memiliki penghasilan lebih dari Rp 3 juta sebanyak 58,3 responden.

Ahok juga dipilih responden yang kebanyakan swing voters alias belum punya pilihan parpol yakni 41,1 persen.

"Dulu (Pilgub 2012), Jokowi dan Ahok tidak populer, tetapi kelas menengah sangat bombastis di media sosial seperti twitter sehingga akhirnya pelan-pelan dia menyodok menjadi nomor 1. Peran serta kelas menaengah sangat berpengaruh. Ahok tidak boleh dianggap remeh karena Jakarta punya karakter berbeda," kata Agus.

Pengamat politik Alfan Alfian
menyebut kepopuleran dan elektabilitas Ahok yang tinggi disebabkan karena sejumlah faktor yakni sosok yang unkonvensional dalam bekerja dan pemberitaan media massa. "Ketiga kalangan rasional bisa melihat Ahok sebagai pemimpin yang bisa memimpin," tutur Alfian.

Memang kontestasi Pilgub 2017 masih cukup jauh namun menurut Alfian dua sosok yakni Kang Emil dan Risma memang harus diperhitungkan.

"Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini dianggap tokoh populer dan layak bertanding dengan Ahok itu bisa dipahami karena punya reputasi dan posisinya sebagai kepala daerah yang banyak disorot media," sambungnya.

Dari gaya kerjanya, Kang Emil dan Risma punya cara unkonvensional dengan gebrakan-gebrakan di kotanya. "Peluang mengejar popularitas Ahok dari kepemimpinan unkonvensional," sebutnya.

Menjadi Gubernur Jakarta, lanjut Alfian, membutuhkan 'keistimewaan'. Gaya kerja lama seperti birokrat pada umumnya yang berbelit-belit dianggap sudah tidak cocok untuk membenahi Ibu Kota dengan segudang permasalahannya.

"Ahok setiap saat mencoba menunjukkan sebagai pemimpin yang bisa memimpin dengan isu-isu yang populer. Isu-isuu antikorupsi, pendisiplinan birokrasi, pembenahan SDM juga perlawanan terhadap kepalsuan-kepalsian birokrasi sehingga orang-orang rasional bisa melihat dia memang bekerja," imbuhnya.

"Yang jadi kelemahan Ahok adalah ke-spontanitasan Ahok yang kadang-kadang di luar kelaziman sopan santun bertutur kata. Ini titik lemah Ahok," sebut Alfian.

Titik lemah ini yang bisa dimanfaatkan para pesaing Ahok dalam Pilgub 2017.

Berikut hasil survei terkait elektabilitas tokoh, yang nama-namanya disodorkan kepada responden:

-Ahok 35,8 persen
-Risma 18,5 persen
-Ridwan Kamil 11,1 persen
-Tantowi Yahya 3,8 persen
-Fauzi Bowo 2,6 persen
- Rieke Dyah Pitaloka 1,9 persen
-Ganjar Pranowo 1,9 persen
-Anis Matta 1,9 persen
-Djarot Saiful Hidayat 0,7 persen
-Bima Aria 0,7 persen
-Abraham Lunggana (Lulung) 0,7 persen
-Sandiaga S. Uno 0,5 persen
-Najwa Shihab 0,2 persen dan ada 19,7 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.


Survei PDB dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon tanggal 26 Mei- 1 Juni 2015. Respondenya dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon yang diterbitkan Telkom.
Jumlah sampelnya sebanyak 442 orang dengan margin of error sekitar 4,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


(fdn/jor)

Kunjungi Warga Bantargebang, Verrell Bagi-bagi Hadiah

http://images.detik.com/content/2015/06/26/230/204025_6ver1d.jpg

Detik.com
Verrell Bramasta hari ini berbuka bersama warga Bantargebang, Bekasi. Ia mengaku senang bisa berbagi sesama dengan warga di sana.

Tak sendiri, Verrell juga membawa serta ibundanya, Venna Melinda. "Biasa aku sama mama tiap tahun lakukan bakti sosial biasanya ke pelosokan, kolong jembatan di sekitar Jakarta. Nah ini di Bantargebang," katanya, Jumat (26/6/2015).

Verrell mengaku rutin mengadakan bakti sosial. Ia merasa perlu saling berbagi apalagi di bulan Ramadan seperti ini.

"Aku ke sini tadi sempet bantuin kasih hadiah ke warga sini," ujar bintang film 'LDR' itu.

"Aku senang lakukan bakti sosial gini meski kondisi lingkungan seperti ini," tutupnya.

Genre Musik Yang Tepat Pacu Motivasi Saat Berlari



Bisnis.com, JAKARTA - Tak salah jika banyak orang berlari sambil mendengarkan musik. Pasalnya, genre musik yang tepat bisa memacu motivasi saat berlari. Dokter spesialis olahraga Rachmad Wishnu Hidayat mengatakan musik dan olahraga sangat erat hubungannya. Saat mendengarkan musik, otak akan menghubungkan tempo dan ritme musim dengan denyut jantung. Bila musik dan denyut jantung bisa seirama, katanya, performa olahraga akan naik hingga 15%. Pasalnya, pada kondisi itu beban saat berlari bisa dilepaskan dan membuat momen berolahraga lebih menyenangkan. Selain itu, musik memiliki andil penting menentukan degup jantung seseorang. "Kalau beat musik sesuai dengan denyut jantung, endurance performance naik 15%," ujarnya dalam peluncuran Sony Smart B-Trainer di Jakarta, Jumat (26/6/2015). Seperti namanya, Smart Beat Trainer, mengandalkan kekuatan tempo musik. Secara otomatis, alat ini bisa memutarkan musik sesuai denyut janung penggunanya. Kentaro Hatanaka, Head of Marketing Division Sony Indonesia mengatakan Smart B-Trainer diciptakan agar masyarakat termotivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat yaitu dengan rutin berlari. Hal ini karena, fungsi perangkat seperti GPS watch, earphone, smartphone, penghitung denyut jantung terangkum dalam satu piranti. Di samping itu, program Anda untuk menurunkan berat badan atau mencapai target demi mengikuti lomba maraton bisa termonitor karena alat ini merekam semua kegiatan Anda selama berlari. "Latihan individual? Rekor, berat badan, maraton pertama, perangkat ini bisa membantu anda mencapai target Anda," katanya. Alat ini dapat digunakan di leher seperti kalung dan merupakan produk anti-slip yang memungkinkan penggunanya untuk berlari sebebas mungkin tanpa takut kebasahan. Selain memiliki perangkat headphone SSE-BTR1, alat ini dapat merekam 11 tipe data hasil lari seseorang, seperti denyut jantung, kalori yang terbakar, jarak, waktu, kecepatan, ritme, irama, langkah kemajuan, rute lari, dan elevasi. Ken menjelaskan untuk mengatur data hasil rekaman lari seseorang dan melihat kembali grafik rekam jejak masa lalu, dibutuhkan aplikasi yang diberi nama Smart B-Trainer for Running. Aplikasi ini, menurut Ken, dapat di download gratis di Google Play dan App Store dari Juni 2015. Kendati demikian, alat ini bisa berfungsi meski Anda berlari tanpa ponsel. Bingung menyetel lagu? Alat ini dibekali kapasitas 16 gigabyte untuk menyimpan lagu favorit Anda. Alat ini bisa didapatkan seharga Rp3,5 juta mulai 1 Juli 2015. "Smart B-Trainer for Running dengan mudah mencatat hasil lari seseorang dan dapat dilihat kembali dengan mudah. Seperti rekam jejak melalui grafik, perbandingan akumulasi catatan masala lalu, catatan terbaik, dan tren lari seseorang," katanya.

iklan

 

Copyright © Jaii Alabaly. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com