Jumat, 26 Juni 2015

Risma dan Ridwan Kamil Jadi Pesaing Terberat Ahok di Pilgub 2017

Risma dan Ridwan Kamil Jadi Pesaing Terberat Ahok di Pilgub 2017 Detik.com
Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menjadi tokoh potensial untuk memimpin DKI Jakarta. Dari hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB), Risma dan Kang Emil punya tingkat keterpilihan (elektabilitas) tinggi yang menjadi saingan terdekat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Sampai saat ini hanya ada tiga tokoh yang layak bertarung di Pilgub DKI 2017 yaitu Ahok, Tri Rismaharani dan Ridwan Kamil," ujar peneliti senior PDB, Agus Herta Sumarto dalam paparan hasil survei bertajuk "Tiga Pendekar Siap Merebut Jakarta di Pilgub DKI 2017" di Apartemen Park Royal Jl Gatot Subroto, Jaksel, Jumat (26/6/2015).

Dalam survei dengan metode wawancara melalu telepon dengan 422 responden, elektabilitas Ahok mencapai 35,8 persen, Risma (18,5 persen) dan Ridwan Kamil (11,6 persen),

Menurut Agus, Ahok merupakan sosok yang belum terkalahkan, karena tingkat popularitas dan akseptabilitasnya paling tingg yakni 99,3 persen dan 77,5 persen dari seluruh responden.

Dari hasil survei tanggal 26 Mei- 1 Juni 2015, dipaparkan pemilih Ahok di antaranya dari kategori tingkat pendidikan yakni sebanyak 47,7 persen responden memiliki tingkat pendidikan sarjana dan di atasnya. Sedangkan pemilih Ahok berdasarkan tingkat ekonomi memiliki penghasilan lebih dari Rp 3 juta sebanyak 58,3 responden.

Ahok juga dipilih responden yang kebanyakan swing voters alias belum punya pilihan parpol yakni 41,1 persen.

"Dulu (Pilgub 2012), Jokowi dan Ahok tidak populer, tetapi kelas menengah sangat bombastis di media sosial seperti twitter sehingga akhirnya pelan-pelan dia menyodok menjadi nomor 1. Peran serta kelas menaengah sangat berpengaruh. Ahok tidak boleh dianggap remeh karena Jakarta punya karakter berbeda," kata Agus.

Pengamat politik Alfan Alfian
menyebut kepopuleran dan elektabilitas Ahok yang tinggi disebabkan karena sejumlah faktor yakni sosok yang unkonvensional dalam bekerja dan pemberitaan media massa. "Ketiga kalangan rasional bisa melihat Ahok sebagai pemimpin yang bisa memimpin," tutur Alfian.

Memang kontestasi Pilgub 2017 masih cukup jauh namun menurut Alfian dua sosok yakni Kang Emil dan Risma memang harus diperhitungkan.

"Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini dianggap tokoh populer dan layak bertanding dengan Ahok itu bisa dipahami karena punya reputasi dan posisinya sebagai kepala daerah yang banyak disorot media," sambungnya.

Dari gaya kerjanya, Kang Emil dan Risma punya cara unkonvensional dengan gebrakan-gebrakan di kotanya. "Peluang mengejar popularitas Ahok dari kepemimpinan unkonvensional," sebutnya.

Menjadi Gubernur Jakarta, lanjut Alfian, membutuhkan 'keistimewaan'. Gaya kerja lama seperti birokrat pada umumnya yang berbelit-belit dianggap sudah tidak cocok untuk membenahi Ibu Kota dengan segudang permasalahannya.

"Ahok setiap saat mencoba menunjukkan sebagai pemimpin yang bisa memimpin dengan isu-isu yang populer. Isu-isuu antikorupsi, pendisiplinan birokrasi, pembenahan SDM juga perlawanan terhadap kepalsuan-kepalsian birokrasi sehingga orang-orang rasional bisa melihat dia memang bekerja," imbuhnya.

"Yang jadi kelemahan Ahok adalah ke-spontanitasan Ahok yang kadang-kadang di luar kelaziman sopan santun bertutur kata. Ini titik lemah Ahok," sebut Alfian.

Titik lemah ini yang bisa dimanfaatkan para pesaing Ahok dalam Pilgub 2017.

Berikut hasil survei terkait elektabilitas tokoh, yang nama-namanya disodorkan kepada responden:

-Ahok 35,8 persen
-Risma 18,5 persen
-Ridwan Kamil 11,1 persen
-Tantowi Yahya 3,8 persen
-Fauzi Bowo 2,6 persen
- Rieke Dyah Pitaloka 1,9 persen
-Ganjar Pranowo 1,9 persen
-Anis Matta 1,9 persen
-Djarot Saiful Hidayat 0,7 persen
-Bima Aria 0,7 persen
-Abraham Lunggana (Lulung) 0,7 persen
-Sandiaga S. Uno 0,5 persen
-Najwa Shihab 0,2 persen dan ada 19,7 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.


Survei PDB dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon tanggal 26 Mei- 1 Juni 2015. Respondenya dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon yang diterbitkan Telkom.
Jumlah sampelnya sebanyak 442 orang dengan margin of error sekitar 4,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


(fdn/jor)

About the Author

Jaii Alabaly

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar


iklan

 

Copyright © Jaii Alabaly. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com